Mengapa blog ini saya buat??

Saya menyadari bahwa orang membutuhkan motivasi dalam hidupnya. Karena itu saya membuat blog ini untuk memberikan motivasi bagi sesama.

Bagi teman-teman yang ingin berbagi cerita-cerita motivasi atau ayat-ayat dan renungannya. Bisa mengirim email ke sastra_2005@yahoo.com. Dengan senang hati saya akan segera mempostnya. Terima kasih, semoga blog ini bermanfaat. GBU all

Saya juga persilahkan untuk mencomment post yang saya upload. Tapi saya minta tolong commentnya jangan menghina, menyinggung, atau berbau sara yah ^^

Atas masukan dari beberapa teman. Maka saya tampilkan panduan untuk memberi comment pada artikel2 yang ada.

1. Klik .. comment, yang terletak pada sebelah kanan tempat penulisan tanggal artikel diterbitkan (terletak dibawah artikel).
2. Pada bagian bawah artikel akan muncul field untuk memasukkan comment. Silahkan mengetik comment anda.
3. Pada bagian bawahnya ada field bertuliskan comment as (berfungsi untuk menandakan identitas anda).
4. Silahkan pilih identitas anda:
- name / url untuk memasukkan nama anda. Url boleh tidak diisi. klik continue untuk melanjutkan.
- anonymous untuk tidak meninggalkan identitas anda.
- ada beberapa pilihan account lain yang mungkin anda punyai.
5. klik preview untuk melihat tampilan comment anda.
6. post comment untuk menerbitkan dan memasang comment anda di artikel.

Semoga petunjuk ini membantu anda.

Thursday, October 21, 2010

Pencerahan

Suatu hari aku ke toko buku. Di hadapan jutaan buku yang dipajang di sana aku termangu tak tahu buku mana yang harus aku beli. Aku cuman tahu bahwa aku tak membutuhkan buku-buku yang mengajarkan ketrampilan komputer atau bahasa asing yang saat ini lagi jadi trend di Taiwan. Aku butuh sesuatu yang berbicara langsung dengan dunia bathinku.

Secara tak sengaja tanganku menjamah buku terdekat di depanku, sebuah buku dalam bahasa Cina. Kubongkar-bongkar halamanya dan aku tersentak membaca tulisan di halaman itu: “Sebelum terjadi proses pencerahan, lembah adalah lembah dan gunung adalah gunung. Dan setelah terjadi proses pencerahan, lembah tetaplah lembah dan gunungpun tetaplah gunung.” Kalimat sederhana ini amatlah mengesankan dan karenanya tanpa berpikir panjang dalam waktu kurang dari dua menit aku telah keluar dari toko buku tersebut sambil menjinjing sebuah buku.

Ketika meninggalkan toko buku tersebut kalimat sederhana ini tetap terngiang di telingaku. Pencerahan bisa berarti banyak hal. Mungkin itu perubahan watak yang selama ini diusahakan, mungkin itu perdamaian setelah retaknya suatu relasi. Mungkin pula itu suatu perkembangan rohani yang membawa kedekatan dengan Tuhan sang pencipta.

Aku membaca kisah pemuda Nain yang dibangkitkan Yesus. Mungkin setelah bangkit (setelah pencerahan) ia menemukan segala sesuatunya tetap seperti saat sebelum ia meninggal. Gunung tetap gunung dan lembah tetaplah lembah. Namun aku percaya kalau dalam bathinnya ia menemukan sesuatu yang baru, suatu nilai baru yang ditawarkan oleh peristiwa pembangkitannya.

Hal Penting yang ditawarkan oleh kalimat pendek yang dikutip di atas adalah bahwa sebelum dan sesudah perubahan itu, gunung tetaplah gunung dan lembah tetaplah lembah. Dunia sekitar kita mungkin tak pernah berubah, orang-orang di sekitar kita mungkin tetaplah sama dalam sikap dan tutur. Aku tak bisa menuntut orang lain untuk merobah diri demi memenuhi kebutuhanku. Namun dunia sekitarku tak dapat membendung ketekadanku untuk berdamai dengan orang lain. Dunia sekitarku tak dapat menghalangiku untuk maju dalam kerohanianku.

----------

-.) Sebelum pencerahan, lembah tetap lembah dan gunung tetaplah gunung. Sesudah pencerahanpun gunung tetap gunung, dan lembah tetap lembah.


Tarsis Sigho - Taipei.
Email: sighotarsi@yahoo.com

1 comment: