Mengapa blog ini saya buat??

Saya menyadari bahwa orang membutuhkan motivasi dalam hidupnya. Karena itu saya membuat blog ini untuk memberikan motivasi bagi sesama.

Bagi teman-teman yang ingin berbagi cerita-cerita motivasi atau ayat-ayat dan renungannya. Bisa mengirim email ke sastra_2005@yahoo.com. Dengan senang hati saya akan segera mempostnya. Terima kasih, semoga blog ini bermanfaat. GBU all

Saya juga persilahkan untuk mencomment post yang saya upload. Tapi saya minta tolong commentnya jangan menghina, menyinggung, atau berbau sara yah ^^

Atas masukan dari beberapa teman. Maka saya tampilkan panduan untuk memberi comment pada artikel2 yang ada.

1. Klik .. comment, yang terletak pada sebelah kanan tempat penulisan tanggal artikel diterbitkan (terletak dibawah artikel).
2. Pada bagian bawah artikel akan muncul field untuk memasukkan comment. Silahkan mengetik comment anda.
3. Pada bagian bawahnya ada field bertuliskan comment as (berfungsi untuk menandakan identitas anda).
4. Silahkan pilih identitas anda:
- name / url untuk memasukkan nama anda. Url boleh tidak diisi. klik continue untuk melanjutkan.
- anonymous untuk tidak meninggalkan identitas anda.
- ada beberapa pilihan account lain yang mungkin anda punyai.
5. klik preview untuk melihat tampilan comment anda.
6. post comment untuk menerbitkan dan memasang comment anda di artikel.

Semoga petunjuk ini membantu anda.

Saturday, February 12, 2011

Melayani Dengan Sungguh

Saya akan mencoba menulis tentang pengalaman saya ketika saya mengikuti pelayanan medis yang diselenggarakan oleh pekumpulan mahasiswa advent di bandung yaitu tanggal 15 oktober 2000. Saya tulis ini semoga bermanfaat untuk orang-orang yang memang terpanggil dalam melayani Tuhan terutama di bidang medis.

Dibalik kisah melayani seorang gadis bisu Hari Jumat tgl. 13 Oktober 2000 ketika saya berada di ruang tunggu pasien Klinik Kerja Mahasiswa FKG Unpad, salah seorang teman saya menanyakan keberadaan teman saya yang kebetulan sedang melayani pasiennya, akhirnya saya mengikuti teman saya itu dan ketika kami bertiga bertemu dia mengutarakan maksudnya untuk mengajak kami berdua untuk melakukan balai pengobatan cuma-cuma.

Saat itu karena terbiasa mengikuti kegiatan seperti itu saya bertanya kapan diadakannya dan bagaimana persiapannya .... saya kaget ketika diberitahu kalau kegiatan itu diadakan hari minggu ini juga tgl 15 Oktober 2000.
Tetapi saya lebih kaget lagi mendengar persiapan yang mereka lakukan ternyata sangat kurang sekali, teman saya sampe memohon supaya kami berdua mau menolong dia dan teman-temannya. Akhirnya saya setuju ikut kegiatan itu dan mau membantu dia dalam persiapan kegiatan tsb. walau saya tidak tahu akan melayani siapa (dalam pikiran saya paling2 anak2 sekolah) dan berapa banyak yang harus kami layani karena teman saya bilang tidak tahu juga rencana panitia tuh bagaimana .... saya berpikir ... yach sudah saya ikut saja deh ... toh kegiatan seperti ini sudah sering saya ikuti dan lakukan.

Hari minggu, tgl. 16 Oktober 2000 jam 9.00 pagi saya sudah ada di lokasi yaitu di jalan Cihampelas di sekolah Advent. Saya terus terang agak ragu ketika melangkah ke lokasi itu karena selama 2 hari sejak hari Jumat itu saya tidak dihubungi lagi oleh teman saya .... saya diberitahu malam minggunya kalau ditunggu dilokasi jam 9.00 pagi .... saya bertanya2 bagaimana sih panita kok mau melakukan kegiatan balai pengobatan tapi kayanya kurang koordinasi .... Saya benar benar kaget ketika sampe ke lokasi dan ternyata memang benar apa yang dibutuhkan untuk pengobatan gigi saya rasa kurang memadai, sedang untuk pengobatan umum cukup memadai dengan hadirnya 2 dokter umum. Akhirnya datang juga dokter gigi sebagai supervisor kami, sekitar jam 10.30. Kami berempat didampingi oleh Supervisor (yang saya baru tahu kalo ternyata beda keyakinan dengan kita) melayani pasien yang datang. Saya sempat bertanya2 dari mana sih orang2 ini karena kalau melihat lokasi, kami melayani di lokasi yang boleh dibilang untuk kalangan menengah ke atas ... akhirnya ketika saya menengok ke luar ruangan ...saya melihat kalau mereka diangkut oleh mobil2 panitia dan saya baru sadar kalau yang saya layani ternyata anak2 jalanan ... ini saya sadari ketika melayani seorang pasien yang membekas di hati saya.

Pasien itu seorang anak kecil perempuan berusia 11 tahun, ketika saya melihat dia.... saya merasa pernah melihat dia sebelumnya (saat itu saya tidak tahu di mana saya melihatnya) .... tapi saat itu saya sedang melayani pasien dewasa yang akan dicabut giginya. Sesudah itu tiba2 saya ingin mengalihkan pasien itu ke teman saya karena saya ingin menengok ke luar dan mencari anak itu. Akhirnya pasien itu saya alihkan ke teman saya, dan saya keluar ruangan .... dan saya didekati oleh 2 orang anak kecil laki-laki dan perempuan, mereka bilang kalau temannya ingin diperiksa giginya tapi dia tidak bisa berbicara makanya dia diantar oleh ke dua temannya .... dan ternyata anak itu adalah anak kecil yang memang saya cari tadi.... Akhirnya saya bawa mereka ke dalam ruangan periksa, jujur saja saya sulit berkomunikasi dengan anak itu, tapi saya ingin menolong dia ..... saya periksa giginya (ternyata giginya bagus ... tidak ada lobangnya... suprize banget deh karena anak jalanan giginya bagus juga) dan akhirnya saya berikan pengarahan tentang kesehatan gigi walau dengan susah payah karena komunikasi dengan bahasa tarzan ....saya minta dia jaga giginya yang sudah bagus itu.... saya berikan dia sikat gigi dan pasta gigi serta sabun mandi lalu mengetes dia dengan menanyakan hal2 yang sudah saya beritahukan pada dia sebagai tes apakah yang saya utarakan sudah dia mengerti ... ternyata dia mengerti.

Ternyata pasien itu adalah anak jalanan di sekitar jalan Merdeka dekat dengan Bandung Indah Plaza, pantas saja saya merasa tidak asing dengan raut wajah itu karena dia sering minta uang dengan modal menyanyi dan keclekan tutup botolnya di perempatan jalan. Dengan cacat bisu tulinya dia mengais rejeki di lampu setopan, dan saya ingat kalau saya tidak pernah memberinya sepeser uang selama ini, karena prinsip saya kalo lagunya bagus maka saya akan beri uang dan karena bisu tulinya waktu itu saya pikir hanya akting saja ..... ternyata memang dia bisu tuli betulan .....

Sesudah memeriksa dia, ada sesuatu yang timbul dalam hati saya .... ternyata saya merasa sangat lebih beruntung dari mereka yang saya layani ..... dan saya diingatkan kembali akan makna pelayanan dan melayani yang sesungguhnya ...
Saya merasa diajar Tuhan untuk melayani dengan lebih baik .... bukan hanya melayani sebagai seorang dokter pada pasien tapi lebih melihat kalau dia itu manusia juga sama seperti saya .... dia bukan sebagai objek pelayanan kita ..... orang yang kita layani adalah subyek pelayanan kita.
Kadang kala kita merasa kitalah subyek ... kita yang melakukan hal-hal yang boleh dibilang kemanusiaan ... kita adalah sukarelawan yang melayani masyarakat yang membutuhkan kita .... kita yang susah payan mencari dana dan melakukan persiapan2 untuk mengadakan kegiatan kemanusiaan ....
Saya teringat akan pesimisnya saya karena persiapan panitia yang kurang ... apa2 yang dibutuhkan saya untuk melayani saya kira kurang memadai dan tidak seperti yang biasa saya sediakan bila saya dan teman2 buat pengobatan sendiri untuk masyarakat .... hal-hal seperti itu memang penting tapi bukanlah yang terpenting ..... karena justru yang utama dari pelayanan itu sendiri yaitu jiwa2 yang butuh pengobatan dan pelayanan medis ..... itulah yang saya lupakan .....sesama kita yang butuh senyum yang tulus dan bukan basa basi ... karena saya merasa mereka butuhkan ketulusan dan kasih yang murni dari hati bukan sekedar pengobatan gratis.
Tuhan bukakan mata saya .... bila kita melayani sesama kita .... merekalah subjek dari pelayanan itu .... bukan objek dari pelayanan kita.


Shelly Lelyana

1 comment:

  1. ijin nyimak gan informasinya
    menarik dan bermanfaat nih infonya
    thanks ya, sukses terus

    ReplyDelete