Mengapa blog ini saya buat??

Saya menyadari bahwa orang membutuhkan motivasi dalam hidupnya. Karena itu saya membuat blog ini untuk memberikan motivasi bagi sesama.

Bagi teman-teman yang ingin berbagi cerita-cerita motivasi atau ayat-ayat dan renungannya. Bisa mengirim email ke sastra_2005@yahoo.com. Dengan senang hati saya akan segera mempostnya. Terima kasih, semoga blog ini bermanfaat. GBU all

Saya juga persilahkan untuk mencomment post yang saya upload. Tapi saya minta tolong commentnya jangan menghina, menyinggung, atau berbau sara yah ^^

Atas masukan dari beberapa teman. Maka saya tampilkan panduan untuk memberi comment pada artikel2 yang ada.

1. Klik .. comment, yang terletak pada sebelah kanan tempat penulisan tanggal artikel diterbitkan (terletak dibawah artikel).
2. Pada bagian bawah artikel akan muncul field untuk memasukkan comment. Silahkan mengetik comment anda.
3. Pada bagian bawahnya ada field bertuliskan comment as (berfungsi untuk menandakan identitas anda).
4. Silahkan pilih identitas anda:
- name / url untuk memasukkan nama anda. Url boleh tidak diisi. klik continue untuk melanjutkan.
- anonymous untuk tidak meninggalkan identitas anda.
- ada beberapa pilihan account lain yang mungkin anda punyai.
5. klik preview untuk melihat tampilan comment anda.
6. post comment untuk menerbitkan dan memasang comment anda di artikel.

Semoga petunjuk ini membantu anda.

Saturday, February 5, 2011

Jangan Menangis Mama, Semuanya Indah

Bu Sally segera bangun ketika melihat dokter bedah keluar dari kamar operasi.
Dia bertanya dengan penuh harapan: "Bagaimana anakku?

Apakah dia dapat disembuhkan? Kapan saya boleh menemuinya?"
Dokter bedah menjawab, "Saya sudah berusaha sebaik mungkin, tapi sayangnya anak ibu tidak tertolong"
Bu Sally bertanya dengan hati remuk, "Mengapa anakku yang tidak berdosa bisa terkena kanker?

Apa Tuhan sudah tidak peduli lagi?" Dimana Engkau Tuhan ketika anak laki-lakiku membutuhkanMu? "
Dokter bedah bertanya, "Apa Ibu ingin bersama dengan anak ibu selama beberapa waktu?

Perawat akan keluar untuk beberapa menit sebelum jenazahnya dibawa ke universitas. "
Bu Sally meminta perawat tinggal bersamanya saat dia akan mengucapkan selamat jalan kepada anak lelakinya. Dengan penuh kasih dia mengusap rambut anaknya yang hitam itu.

"Apa ibu ingin menyimpan sedikit rambutnya sebagai kenangan?"
perawat itu bertanya.
Bu Sally mengangguk. Perawat memotong sedikit rambut dan
menaruhnya didalam kantung plastik untuk disimpan.
Ibu Sally berkata, "Jimmy anakku ingin mendonorkan tubuhnya untuk diteliti di Universitas.
Dia mengatakan mungkin dengan cara ini dia dapat menolong orang lain yang memerlukan.
Awalnya saya tidak membolehkan tapi Jimmy menjawab, 'Ma, saya kan sudah tidak membutuhkan tubuh
ini setelah mati nanti.
Mungkin tubuhku dapat membantu anak lain untuk bisa hidup lebih lama dengan ibunya.' "
Bu Sally terus bercerita, "Anakku itu memiliki hati emas.

Jimmy selalu memikirkan orang lain. Selalu ingin membantu orang lain selama dia bisa melakukannya. "
Bu Sally meninggalkan rumah sakit setelah menghabiskan waktunya selama enam bulan di sana untuk merawat Jimmy.

Dia membawa kantung yang berisi barang-barang anaknya.
Perjalanan pulang sungguh sulit baginya.
Lebih sulit lagi ketika dia memasuki rumah yang terasa kosong.
Barang-barang Jimmy ditaruhnya bersama kantung plastik yang berisi segenggam rambut itu

di dalam kamar anak lelakinya. Dia meletakkan mobil mainan dan barang-barang milik pribadi Jimmy, anaknya, di tempat Jimmy biasa menyimpan barang-barang itu. Kemudian dibaringkan dirinya di tempat
tidur. Dengan membenamkan wajahnya pada bantal, dia menangis hingga tertidur.
Di sekitar tengah malam, bu Sally terjaga. Di samping bantalnya terdapat sehelai surat yang terlipat.
Surat itu berbunyi: "Mama tercinta, Saya tahu mama akan kehilangan saya; tetapi saya akan selalu

mengingatmu ma dan tidak akan berhenti mencintaimu walaupun saya sudah tidak bisa mengatakan 'Aku sayang mama'.
Saya selalu mencintaimu bahkan semakin hari akan semakin sayang padamu ma.
Sampai suatu saat kita akan bertemu lagi. Sebelum saat itu tiba, jika mama mau mengadopsi anak lelaki agar tidak kesepian, bagiku tidak apa-apa ma..

Dia boleh tidur di kamarku dan bermain dengan mainanku.
Tetapi jika mama memungut anak perempuan, mungkin dia tidak melakukan hal-hal yang dilakukan
oleh kami, anak lelaki.
Mama harus membelikannya boneka dan barang-barang yang diperlukan oleh anak perempuan. Jangan sedih karena memikirkan aku ma.
Tempat aku berada sekarang begitu indah. Kakek dan nenek sudah menemuiku

begitu aku sampai di sana dan mereka menunjukkan tempat-tempat yang indah.
Tapi perlu waktu lama untuk melihat segalanya di sana.
Malaikat itu sangat pendiam dan tampak dingin. Tapi saya senang melihatnya terbang.

Dan apa mama tahu apa yang kulihat? Yesus tidak terlihat seperti gambar-gambar yang dilukis manusia. Tapi, ketika aku melihat-Nya, aku yakin Dia adalah Yesus. Yesus sendiri mengajakku menemui Allah Bapa! Tebak ma apa yang terjadi? Aku boleh duduk di pangkuan Bapa dan berbicara dengan-Nya

seolah-olah aku ini orang yang sangat penting.
Aku menceritakan kepada Bapa bahwa aku ingin menulis surat kepada mama untuk mengucapkan selamat tinggal dan kata-kataku yang lain.
Namun aku sadar bahwa hal ini pasti tidak diperbolehkan- Nya. Tapi mama tahu, Allah sendiri memberikan sehelai kertas dan pensil-Nya untuk menulis surat ini kepada mama. tercinta.

Saya pikir malaikat Gabriel akan mengirimkan surat ini kepadamu ma.
Allah mengatakan akan menjawab pertanyaan mama ketika mama bertanya 'Di mana Allah pada saat aku membutuhkan- Nya?' Allah mengatakan Dia berada bersama diriku seperti halnya ketika putera-Nya Yesus disalib.

Dia ada di sana ma, dan dia selalu berada bersama semua anak.
Ngomong-ngomong, tidak ada orang yang dapat membaca apa yang aku tulis selain mama sendiri. Bagi orang lain, surat ini hanya merupakan sehelai kertas kosong. Luar biasa kan ma? Sekarang saya harus mengembalikan pensil Bapa yang aku pinjam.

Bapa memerlukan pensil ini untuk menuliskan nama-nama dalam Buku Kehidupan.
Malam ini aku akan makan bersama dengan Yesus dalam perjamuan-Nya.
Aku yakin makanannya akan lezat sekali. Oh, aku hampir lupa memberitahukanmu ma.
Aku sudah tidak kesakitan lagi. Penyakit kanker itu sudah hilang.
Aku senang karena aku tidak tahan merasakan sakit itu dan Bapa juga tidak tahan melihat aku kesakitan.
Itulah sebabnya mengapa Dia mengirim Malaikat Pembebas untuk menjemputku.

Malaikat itu mengatakan bahwa diriku merupakan kiriman istimewa!
Bagaimana ma? Salam kasih dari Allah Bapa, Yesus & aku. "

Kasih-MU tiada duanya

No comments:

Post a Comment