Mengapa blog ini saya buat??

Saya menyadari bahwa orang membutuhkan motivasi dalam hidupnya. Karena itu saya membuat blog ini untuk memberikan motivasi bagi sesama.

Bagi teman-teman yang ingin berbagi cerita-cerita motivasi atau ayat-ayat dan renungannya. Bisa mengirim email ke sastra_2005@yahoo.com. Dengan senang hati saya akan segera mempostnya. Terima kasih, semoga blog ini bermanfaat. GBU all

Saya juga persilahkan untuk mencomment post yang saya upload. Tapi saya minta tolong commentnya jangan menghina, menyinggung, atau berbau sara yah ^^

Atas masukan dari beberapa teman. Maka saya tampilkan panduan untuk memberi comment pada artikel2 yang ada.

1. Klik .. comment, yang terletak pada sebelah kanan tempat penulisan tanggal artikel diterbitkan (terletak dibawah artikel).
2. Pada bagian bawah artikel akan muncul field untuk memasukkan comment. Silahkan mengetik comment anda.
3. Pada bagian bawahnya ada field bertuliskan comment as (berfungsi untuk menandakan identitas anda).
4. Silahkan pilih identitas anda:
- name / url untuk memasukkan nama anda. Url boleh tidak diisi. klik continue untuk melanjutkan.
- anonymous untuk tidak meninggalkan identitas anda.
- ada beberapa pilihan account lain yang mungkin anda punyai.
5. klik preview untuk melihat tampilan comment anda.
6. post comment untuk menerbitkan dan memasang comment anda di artikel.

Semoga petunjuk ini membantu anda.

Saturday, January 22, 2011

Kehendak Bebas

Kehendak bebas (free will ) adalah suatu karunia yang diberikan Tuhan kepada manusia, karunia ini adalah suatu karunia yang besar pengaruhnya dalam diri manusia, suatu karunia yang membuat manusia dapat melakukan sesuatu sesuai dengan kehendaknya, manusia sendiri bisa untuk memutuskan apa yang hendak dia lakukan, apakah dia mau untuk mengikuti kehendak Tuhan ataukah kehendaknya sendiri.

Tuhan memberikan karunia ini sejak awal penciptaan dimana manusia pertama 'Adam' diciptakan serupa denganNya, Tuhan mengatakannya sempurna, Tuhan membiarkan manusia itu untuk menentukan pilihan, menentukan manusia untuk beritindak, apakah ia mau mengikuti Tuhan ataukah malah ia sendiri menjauhiNya.

Mengapa Tuhan memberikan karunia ini ?
Tuhan inginkan dari kita manusia suatu tanggapan, suatu kesadaran untuk mengikutiNya, suatu perbuatan yang kita lakukan adalah untukNya, dia tidak mengatur kita seperti boneka/robot dalam kehidupan ini, memang Dia selalu membimbing kita, Dia selalu mengawasi kita, Dia selalu memberikan kita pandangan yang muncul dalam suara hati kita jika kita ingin melakukan suatu perbuatan / pilihan.
Disinilah Tuhan berperan, Dia mau manusia mengikuti kata kecilNya itu, suara hati itu yang mana itu adalah suaraNya, tapi kadang kita terlalu sibuk dan tidak mendengarkannya sehingga kita sering mengambil suatu keputusan dengan tidak penuh pertimbangan, lama-lama suara hati ini akan menjadi lebih kecil suaranya sehingga hampir tidak ada, berbeda dengan orang yang mendengarkannya, semakin didengarkan suara hati itu semakin lama menjadi besar dan setiap melakukan suatu perbuatan yang tidak baik timbulah pelarangan sebelumnya dari hatinya yang mana Tuhan sebenarnya yang berkata.

Pada saat Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, karena ia melakukan kehendak Iblis, padahal Tuhan sendiri sudah mengatakan kepada Adam untuk tidak memakan buah terlarang itu, disini terlihat bahwa Adam telah dilarang Tuhan, dan Adam adalah manusia yang dekat dengan Tuhan, terlihat bahwa ternyata Adam bisa melakukan kehendaknya sendiri dengan memilih mengikuti ajakan Hawa yang mana adalah sumbernya dari si iblis, padahal disini Adam bisa menolaknya tapi ternyata Adam melakukannya sehingga jatuhlah manusia dalam dosa.

Pada diri Maria kita bisa belajar mengenai kehendak bebas ini, Tuhan memberikan kepada Maria untuk menentukan, Tuhan tidak memaksakan kehendakNya tapi membiarkan Maria menjawab ajakan Tuhan itu. Disini Maria dengan imannya mengikuti kehendak Tuhan dan menyadari bahwa ia adalah mahluk ciptaan Tuhan dengan sikap rendah hatinya, Maria menerima semua itu dengan berkata 'Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.' (Lukas 1:38).
Dari sikap Maria kita bisa melihat bahwa Tuhan memberikan Maria menggunakan kehendak bebasnya, memang Tuhan menciptkan Maria secara khusus, tapi Maria pun diberikan suatu pilihan apakah ia mau untuk mengikuti kehendak Tuhan ataukan tidak, dan Maria memilih kehendak Tuhan dan di dipermuliakan.

Begitu pula pada diri Yesus, Yesus pun menunjukkan kepada kita dalam peristiwa doa di taman Getsmani (Matius 26:36) dimana Ia berdoa kepada BapaNya agar cawan (penderitaan) itu boleh lewat dari padaNya, Ia tahu itu adalah kehendak BapaNya, karena hanya dengan Tubuh dan Darah Kristuslah kita manusia diselamatkan. Yesus dapat saja melakukan sesuatu yang lain karena Ia pun sungguh kuasa tapi Ia melakukan kehendak BapaNya, Disini Yesus menunjukkan bagaimanapun Ia tetap mengikuti kehendak BapaNya walau Ia bisa mengikuti kehendakNya sendiri.

Dari kisah diatas kita bisa mengerti dan belajar bagaimana kita menggunakan kehendak bebas yang kita miliki, bagaimana tindakan kita yang berkenan kepada Bapa, apakah kita hanya mementingkan kepentingan diri sendiri ataukah kita mau menjadi pengikutNya.
Menjadi pengikutNya pun kita tidak berarti kehilangan kehendak bebas itu, seorang pengikut Yesus pun tetap mempunyai hal itu, ia masih bisa saja melakukan hal-hal seperti manusia biasa, ia masih bisa keluar dan meninggalkan Yesus, bukan berarti seorang pengikut Yesus itu berarti ia kehilangan kehendak bebasnya / dibatasi kehendak bebasnya.
Mungkin terlihat bahwa seorang pengikut Yesus itu melakukan tindakan baik, tidak suka mabuk-mabukan, foya-foya, iri hati dan sebagainya tapi bukan berarti kehendak bebas itu dibatasi untuk itu. Pengikut Kristus tidak melakukan hal itu karena iman akan Dia, karena imannya itu pengikut Kristus mengetahui mana yang perbuatan baik dan tidak, mana perbuatan daging (Galatia 5:19), sehingga dengan iman mereka dibimbing untuk tidak melakukan hal-hal tersebut. Mereka tetap dapat melakukan hal-hal itu dengan kehendak bebas mereka tapi mereka pun tahu jika mereka menjadi pengikutNya, mereka bisa menggunakan kehendak bebasnya dengan lebih baik, mereka melakukan buah-buah roh yakni, kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan dan penguasaan diri (Galatia 5:22).
Mereka pasrahkan dan minta bimbingan Tuhan Yesus untuk kehidupan mereka sehingga hidup mereka dipenuhi Roh Kudus dengan begitu mereka melakukan tindakan-tindakan yang menghasilkan buah-buah roh itu. Disini terlihat bahwa manusia bisa juga menggunakan kehendak bebasnya dengan membiarkan Tuhan membimbingNya seperti yang dilakukan Yesus dan Maria.

Janganlah kita menyalahkan orang lain, mengatakan karena perbuatan dosa ini disuruh orang lain, atau juga mengatakan ini dihasut dan sebagainya, kita punya karunia untuk menolak itu semua, janganlah kita bersikap seperti Adam dan Hawa yang saling menyalahkan. Kita sudah dikarunia kehendak bebas ini untuk menolak perbuatan yang tidak baik, kita bisa menolaknya jadi walaupun kita diajak, kita dihasut tetap saya kita sendiri yang memutuskan semuanya, jadi jika kita bersalah / berdosa kitalah yang membuat dosa itu bukan orang lain, karena kita salah menggunakan kehendak bebas kita.

Dengan menanggapi semua itu dengan iman kita, kita akan diselamatkan, karena dengan iman yang kita miliki Tuhan melihat kita apakah kita mau mengikutiNya, dengan iman itu kita bisa menggunakan karunia kehendak bebas kita dengan baik.
Seseorang yang berdosa yang mana kehidupannya sebelumnya sangat dekat dengan Bapa pun bisa menjauhi Bapa, kita bisa lihat perumpamaan tentang 'anak yang hilang' (Lukas 15:11) dimana sang bungsu itu hidup dekat dengan bapanya tetapi ia memilih sendiri untuk keluar dari situ, ia mengambil haknya dan keluar dari lingkungan bapanya, tapi apakah yang terjadi dengan dia, dia mengalami berbagai masalah dan dia menyesali semua perbuatannya, disinilah imannya berperan dimana dia berani mengakui kesalahan dan berani untuk memilih melakukan suatu yang baru 'hidup baru' yakni kembali kepada bapanya.
Apa yang dilakukan sang bapa ? Dia menerima sang anak itu dengan penuh suka cita, begitulah Allah Bapa, walaupun kita ini berdosa dia tetap mengharapkan kita kembali, kita melihat bahwa Dia sangat mengasihi kita, Dia mau kita tetap menggunakan kehendak bebas kita untuk kembali kepadaNya. Sungguh betapa besar KASIH Bapa kepada kita, dan kita semestinya menyadari dan melihat itu semua, dan kita bisa meneladai hidup Maria dan Yesus, dimana mereka mampu untuk menggunakan kehendak bebas yang mereka miliki, mereka mau mengikuti kehendak Bapa.

Semua itu kembali kepada diri kita masing-masing apakah kita mau bertindak sesuai dengan buah-buah roh, ataukan masih kita ingin berbuat atas kehendak daging, kita bisa menentukannya dan jika kita mau menyerahkan semuanya kepada Bapa seperti yang dilakukan Maria dan Yesus, kita sudah melihat apa yang Tuhan perbuat pada Maria dan juga pada Yesus.


vids - Pondok Renungan
Email: vids@pondokrenungan.com

1 comment:

  1. Suara dalam hati kecil itu saya percaya adalah karya ROH. KUDUS.....apabila kita memiliki keintiman dengan Tuhan, maka saya percaya suara kecil itu Чǝлб ǟƘǟπ lebih dominan.

    ReplyDelete