Mengapa blog ini saya buat??

Saya menyadari bahwa orang membutuhkan motivasi dalam hidupnya. Karena itu saya membuat blog ini untuk memberikan motivasi bagi sesama.

Bagi teman-teman yang ingin berbagi cerita-cerita motivasi atau ayat-ayat dan renungannya. Bisa mengirim email ke sastra_2005@yahoo.com. Dengan senang hati saya akan segera mempostnya. Terima kasih, semoga blog ini bermanfaat. GBU all

Saya juga persilahkan untuk mencomment post yang saya upload. Tapi saya minta tolong commentnya jangan menghina, menyinggung, atau berbau sara yah ^^

Atas masukan dari beberapa teman. Maka saya tampilkan panduan untuk memberi comment pada artikel2 yang ada.

1. Klik .. comment, yang terletak pada sebelah kanan tempat penulisan tanggal artikel diterbitkan (terletak dibawah artikel).
2. Pada bagian bawah artikel akan muncul field untuk memasukkan comment. Silahkan mengetik comment anda.
3. Pada bagian bawahnya ada field bertuliskan comment as (berfungsi untuk menandakan identitas anda).
4. Silahkan pilih identitas anda:
- name / url untuk memasukkan nama anda. Url boleh tidak diisi. klik continue untuk melanjutkan.
- anonymous untuk tidak meninggalkan identitas anda.
- ada beberapa pilihan account lain yang mungkin anda punyai.
5. klik preview untuk melihat tampilan comment anda.
6. post comment untuk menerbitkan dan memasang comment anda di artikel.

Semoga petunjuk ini membantu anda.

Monday, September 20, 2010

Menari ditengah hujan

Pagi itu klinik sangat sibuk. Sekitar jam 9:30 seorang pria
berusia 70-an datang untuk membuka jahitan pada luka di
ibu-jarinya.. Aku menyiapkan berkasnya dan memintanya
menunggu, sebab semua dokter masih sibuk, mungkin dia baru
dapat ditangani setidaknya 1 jam lagi.

Sewaktu menunggu, pria tua itu nampak gelisah,
sebentar-sebentar melirik ke jam tangannya. Aku merasa
kasihan. Jadi ketika sedang luang aku sempatkan untuk
memeriksa lukanya, dan nampaknya cukup baik dan kering,
tinggal membuka jahitan dan memasang perban baru. Pekerjaan
yang tidak terlalu sulit, sehingga atas persetujuan dokter,
aku putuskan untuk melakukannya sendiri..

Sambil menangani lukanya, aku bertanya apakah dia punya
janji lain hingga tampak terburu-buru. Lelaki tua itu
menjawab tidak, dia hendak ke rumah jompo untu makan siang
bersama istrinya, seperti yang dilakukannya sehari-hari. Dia
menceritakan bahwa istrinya sudah dirawat di sana sejak
beberapa waktu dan istrinya mengidap penyakit Alzheimer.

Lalu kutanya apakah istrinya akan marah kalau dia datang
terlambat. Dia menjawab bahwa istrinya sudah tidak lagi
dapat mengenalinya sejak 5 tahun terakhir. Aku sangat
terkejut dan berkata, “Dan Bapak masih pergi ke sana setiap
hari walaupun istri Bapak tidak kenal lagi?” Dia tersenyum
ketika tangannya menepuk tanganku sambil berkata, “Dia
memang tidak mengenali saya, tapi saya masih mengenali dia,
‘kan?”

Aku terus menahan air mata sampai kakek itu pergi, tanganku
masih tetap merinding, “Cinta kasih seperti itulah yang aku
mau dalam hdupku.”

*Cinta sesungguhnya tidak bersifat fisik atau romantis.
Cinta sejati adalah menerima apa adanya yang terjadi saat
ini, yang sudah terjadi, yang akan terjadi, dan yang tidak
akan pernah terjadi.

Bagiku pengalaman ini menyampaikan satu pesan penting:
*Orang yang paling berbahagia tidaklah harus memiliki segala
sesuatu yang terbaik, mereka hanya berbuat yang terbaik
dengan apa yang mereka miliki. “Hidup bukanlah perjuangan
menghadapi badai, tapi bagaimana tetap menari di tengah
hujan.” *

2 comments: